Monday, September 24, 2012

Easy to talk, Hard to do

 Perasaan saya sedang tidak bagus, banyak hal yang membuat hidup saya akhir-akhir ini membosankan, mulai dari diri saya sendiri, pekerjaan saya, dan tentunya pasangan saya.
Entah kenapa sudah beberapa hari ini kami sedang saling sensi, saling tidak toleran dan berkahir dengan aksi diam.
Senin ini saya mulai dengan kacau dan mengantuk gara-gara alarm listrik kosan yang berbunyi *nut nut* tanpa henti dari jam 2.30! saat itu saya tidur 2 jam :(
Kegiatan pagi saya di kantor dimulai dengan membuka email dan tadaaaa ada email ini --> Anne ahira sepertinya stalking saya selama ini *haha*
berikut saya copy paste email yg saya dapet. amazing deh!

Aulia, melepas amarah, meraih keikhlasan.

"Terus memendam amarah sama seperti
menggenggam bara panas untuk
dilontarkan kepada seseorang, Andalah
yang akan terbakar"-  Sidharta Gautama

Dear Aulia yang baik & sabar hatinya...
Dalam hidup memang wajar kalau ada
peristiwa-peristiwa yang membuat kita
marah dan kecewa. Tapi cepat
kendalikan emosi Anda kembali. Jangan
biarkan rasa amarah, dendam, iri,
kesal atau kecewa kepada pasangan,
teman, rekan kerja, atau atasan di kantor
bercokol lama di hati kita.  
Kekesalan, amarah dan kekecewaan
hanya akan mengaktifkan hukum tarik
menarik, membuat Anda menerima apa
yang Anda berikan.
Bila kesal pada pasangan atau ada
kawan yang mengingkari janji, lalu
Anda menyalahkan mereka atas
kekacauan semua itu, maka Anda akan
mendapatkan kembali keadaan
yang dipersalahkan itu.
Kembalinya keadaan itu tidak harus
selalu dari orang yang Anda salahkan,
tetapi sejatinya Anda akan mendapatkan
kembali keadaan yang Anda salahkan itu.
Ikhlaskanlah, maafkanlah. Hati
akan terasa lebih lega dan ringan
dalam menjalani hidup, lebih fokus
terhadap tujuan hidup tanpa
terbebani penyakit-penyakit hati yang
hanya akan menghabiskan energi
positif.
"Jika saya mengikhlaskan diri saya,
saya menjadi yang saya inginkan. Jika
saya mengikhlaskan yang saya punya,
saya akan menerima apa yang saya
butuhkan" -  Tao Te Ching
Semoga Tuhan mengaruniai sabar
yang tak terbatas dan ikhlas yang
tak bertepi untuk kita semua, sehingga
apapun rintangan dan cobaan yang dilalui
akan terasa lebih ringan.
:-)

Akhirnya saya cek HP, dan ada sms dr maul, dan saya bls.
Tapi.. belum baikan, dan memang belum lega hatinya.
Iklas, maafin..
Easy to talk, Hard to do

Thursday, September 13, 2012

cerita cinta anak manusia

tidak mengerti bagaimana seseorang bisa menjalani dua hubungan disaat yang bersamaan dalam waktu yang lama
Tulisan diatas ada quote dari Robert Pattison (udh lama sih, ini draf blog saya bulan kemarin :D)
Waaaa pas ngbaca berita tentang si ganteng robert pattinson yang diselingkuhin ma kristen stewart di yahoo, pengen bilang ke si ganteng "I know what you feel Rob" (SKSD niyee, haha)

Yap! Saya memang pernah mengalami apa yg si Rob rasain: diselingkuhin, dkhianatin, dibohongin, dimadu (ceilaah), diduakan, ato apapun lah sebutannya yg bisa mendeskripsikan keadaan ketika seseorang yang (sedang,dulu) saya sayangi ternyata memiliki wanita idaman lain yang dia sayangi juga.
Hal itu seperti menampar saya dan menjatuhkan saya dari langit dan menghancurkan harga diri saya *lebay mungkin tapi itulah yang saya rasakan*. Sakit yang saya rasakan ketika sadar bahwa saya tidak (belum) cukup istimewa bagi lelaki itu untuk menjadikan saya satu-satunya wanita yang dia sayangi.

Well tapi itu dulu, ketika saya labil dan bodoh terlalu terbawa perasaan sesaat saya. Sekarang saya sudah move on, sudah menemukan orang lain yg bisa buat saya bahagia lagi (thx maul :*). bersyukur dan mengamini istilah orang bahwa kita akan bertemu The Wrong Man sebelum bertemu The Right Man agar kita belajar dari Wrong Man itu. Alhamdulillah kebodohan2 labil saya dulu sudah tersimpan di memori otak dan hati saya untuk tidak saya lakukan lagi.


Baru-baru ini saya menemukan sebuah blog (ini dia linknya) -asalnya dari twiiter- yang isinya tentang hal-hal seputar pernikahan. Tidak melulu soal KEINDAHAN pernikahan, tapi ada juga tentang PAHITnya pernikahan. Realistis lah kata saya mah.
Nah ada satu artikel yang menarik buat saya, isinya saya copy paste, lengkapnya ada di link ini

Kalau Anda ditinggal atau dikecewakan orang yang sangat Anda cintai, biarkan saja.
Seharusnya Anda kasihan padanya
Anda hanya kehilangan orang yang tidak mencintai Anda. Sedangkan dia? Dia baru saja kehilangan orang yang sangat mencintai dirinya.
Untuk apa tenggelam dalam rasa kecewa.? Lanjutkan hidup.
Anda lebih layak untuk mendapatkan pasangan hidup yang lebih baik
 Apabila Anda ditinggalkan karena pasangan Anda selingkuh dengan orang lain, kasihanilah juga orang ketiga itu. Dia hanya merebut dan mendapatkan orang yang kualitas cintanya rendah dan buruk.
 Kemudian bersyukurlah pada Tuhan dan percayalah bahwa Dia telah menyiapkan pasangan hidup yang jauh lebih baik. Yang kualitasnya selarang dengan anda yang baik dan penuh cinta
So, jangan lupa bersyukur dan positif thinking bahwa Allah pasti sudah punya rencana indah untuk setiap makhluknya. Tinggal kita menjalankan hidup sesuai aturan-Nya, bekerja keras dan jangan lupa bedoa
#keepsmile :)

job vs vocation

Akhir-akhir ini di otak saya sedang semerawut tentang pekerjaan, sedang menilai hati dan diri sendiri sebenarnya apa yang saya mau. Terdengar gampang, tapi sulit dilakukan, padahal diri kita hanya kita (dan Allah) yang tahu pasti kan?

JOB versus Vocantion, apa itu?
Dari google translate:
Job artinya pekerjaan
Vocation artinya pekerjaan juga. Sama artinya hanya beda kata saja.

Tetapi ketika saya baca blog ini, ternyata ada makna lain dari 2 kata itu, arti dari job dan vocation itu bisa berbeda sangat jauuuh. Sama-sama kata yg menunjuk pada pekerjaan tapi memiliki makna yg bertentang.
Job: bekerja untuk mendapatkan imbalan
sedangkan,
Vocation: bekerja dengan kesungguhan hati, penuh dedikasi dan kecintaan

#berfikir
Pekerjaan yang saya lakukan skrg job atau vocation?

Sudah beberapa kali setiap bangun pagi dan bersiap buat pergi kerja, ada perasaan sedikit malas ga semangat. Awalnya saya pikir karena di kantor saya sedang diperbantukan untuk menjadi administrasi pembentukan universitas, bukan mengajar kimia. Tapi pada akhirnya saya bisa mengajar kimia pun kadang perasaan itu masih ada walaupun ga semales pas ngerjain admin.

Apakah saya bekerja hanya sekedar 'prestise' karena sebelum wisuda pekerjaan ini sudah ada di tangan dengan status sebagai asisten dosen?

Saya sudah bekerja disini hampir 8 bulan. Banyak pengalaman baru, teman baru, mahasiswa baru dan tentu saja kebangganggan baru karena dengan status ini saya bisa sedikit membantu orang tua saya minimal dengan tidak lagi merepotkan orang tua secara finansial walaupun belum bisa membantu banyak. Dan tentu saja dengan status 'asisten' dosen saya, terdengar lebih keren untuk dibanggakan daripada hanya sekedar guru kimia kan? :p

haaa
Apakah mengajar bukan passion saya? Lalu passion saya di bidang apa?

Perasaan ragu2 ini makin kuat setelah saya membaca buku 23 episentrum (Adenita, Grasindo, 2 buku-novel dan suplemen, Rp.70.000,00)


awalnya terlihat seperti novel biasa pada umumnya yg saya baca sekali lewat dan langsung lupa apa isinya tapi novel ini berbeda karena ada buku 'suplemen' yang berisi kisah nyata inspiratif anak muda yang meninggalkan kemapanan untuk bekerja sesuai passionnya (vocantion not only job)

Ada beberapa pesan terselubung dari novel ini yg seperti menampar saya (lebay :p). Bekerja dengan gaji besar tapi tanpa passion sehingga terpaksa
atau bekerja dengan passion dan semangat tinggi tapi penghasilan kecil (pada umumnya atau terlihat tidak mapan)


Sedikit kutipan dari buku 23 episentrum:

Rasanya hari hari terlalu berharga jika hanya diisi dengan keluhan atau merutuki nasib tentang pekerjaan. Pekerjaan yang sudah ditukar dengan separuh waktu yang dimiliki setiap orang dalam sehari adalah sesuatu yang harus disyukuri lebih daripada sekedar nilai rupiah atau satuan mata uang yang ada. Ketulusan dalam melakukan pekerjaan bukan hanya akan memberi efek kilau pada pekerjaan yang sedang dilakukan, tapi juga memberikan ruh agar ia bernyawa dan terlihat oleh dunia.
dan kalimat ini yang bikin tersentak:
Pada akhirnya orang orang yang punya komitmen, merasa cinta dengan apa yang dilakukan, dan selalu berangkat kerja dengan penuh semangat adalah orang orang yang sedang mebuat perubahan. Dengan energi yang dimiliki, mereka berbagi dan mendorong orang lain untuk merasakan hal yang sama, kebahagiaan—-dalam bentuk apa. Termasuk, meneruskan apa yang pernah didapatkan dalam hidup ini. Meneruskan kesempatan dan kepercayaan.
 apakah kita sudah jadi orang-orang itu? atau sedang dalam perjalanan menuju sana? atau malah masih mencari dan mencocokan hati kita?

Tuesday, June 26, 2012

everything start from one step



Finally, saya benahi juga ini blog. Bikinnya udah lamaaa banget. Tapi hasrat buat nulis di blog selalu kepentok di judul entri :D terbatasi kemampuan menulis saya yang amburadul, tidak bisa menyalurkan dan menjelaskan apa yang otak saya mau (alasan :p)


Sebelum tulisan ini terpubliskan, saya adalah seorang penikmat (tukang baca) tulisan-tulisan di blog orang -siapapun, darimanapun-. Saya bisa menghabiskan berjam-jam hanya untuk membaca.
Sampai pada akhirnya saya mulai jenuh (hanya) membaca, dan mulai tergelitik untuk juga membuat tulisan. Ketika saya membaca tulisan di blog orang, kadang pikiran saya berkenala untuk membuat tulisan yang (menurut pikiran) saya bisa (lebih) sama bagusnya dengan tulisan blog yang sedang saya baca.

Jadi, mari kita liat, sampai sejauh mana saya bertahan untuk belajar menulis di blog.

 Cheers :)